Gak terasa udah tepat 4 bulan gue engga nge-post sesuatu. Entah mengapa kali ini gue pengen nulis ini post. “Pacar”, kata yg sudah sangat (10x) familiar di kalangan masyarakat. Apa sih definisinya pacar itu? Menurut survey, para paket B menjawab sebagai berikut : (maklum grup yg ada di kontak cuma paket B)
Kata Antra:
“ Pacar itu Ayu. Sekian dan terima kasih”
Kata Tami:
“ Pacar itu hampir sama kaya temen kali”
Kata Azizatul:
“ Pacar kaya sahabat deh, yg bisa diajak curhat segala macam keluh kesah, yg bisa ngebimbing dan ngasih pelajaran”
Kata Ambar:
“ Kada tahu nda, Asli kd tahu nda”
Kata Firda:
“ Org yg kelak dijadiin pasangan seumur hidup karena cinta dan komitmen”
Kata Diah:
“ Pacar itu pasangan yg bisa nemenin dalam suka dan duka”
Kata Puput:
“ Pacar ya pacar”
Kata Deborah:
“ Org yg bisa diajak utk saling berbagi senang + susah, yg bisa diajak utk berkomitmen ke arah yg lebih serius
Jadi kesimpulannya, Pacar itu Ayu yg hampir sama kaya temen, yg bisa diajak curhat, bisa nemenin dalam suka duka, yg kelak dijadikan Antra pasangan seumur hidup, Ketika dia tidak tau, maka sekian dan terima kasih.
Pemikiran org beda beda kalo ditanya tentang pacar, pacar pasti hubungannya sama pacaran (ya iyalah, masa sama pencabulan). Menurut gue pacar itu org yg sebagian besar menambahin biaya hidup, coba buktikan sendiri. Kalo bagi yg rejekinya lebih mah ga masalah, coba liat yang kekurangan tapi tetap aja maksa buat pacaran. Prihatin. Gue ngomong gini bukan karena gue sirik ma orang pacaran, bukan karena gue sok ide tapi gue nulis gini biar bisa jadi pertimbangan bagi yang pacaran.
Seperti yang di tulis Radithya Dika pada buku Marmut Merah Jambu, pacaran itu terdiri dari beberapa fase yaitu : Naksir-Ngegombal, Pacaran, Putus. Yah seperti itulah yang bakal terjadi berulang ulang. Pada akhirnya yg tersisa hanya ex-boyfriend or ex-girlfriend. Banyak dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari sesuatu yg berbau pacaran.
1. Bisa mengubah sahabat jadi musuh
2. Menambah biaya hidup
Pesan Moral : Jangan buat kartu kredit kalo ga bisa bayar !!!! by deb collector
3. Kadas, Kurap, Kutu Air, dan Segala Penyakit Kulit
Yah,kira kira itu sebagian dari dampak buruk pacaran, kalo masih ada lagi, bisa kasih masukan.
Semua orang mempunyai banyak characteristic dalam hal pacaran, ada yang gampang dapet pacar, tapi ada juga yang susah. Ada juga orang yang dalam waktu satu tahun bisa 3 kali ganti pacar. Saya menemukan orang seperti itu. Nah, hal itulah membuat ex-boyfriend or ex-girlfriend nambah. Apakah kalian merasa bangga memiliki banyak mantan? Satu aja yang bisa Gue bilang,
“ Memiliki banyak mantan itu bukanlah suatu kebanggaan, tapi itu membuktikan bahwa orang itu tidak becus dalam membina hubungan”
Yah, dunia memang udah beda, kata Nyokap, dulu ga ada yang namanya pacaran, kalo seorang laki-laki naksir pada perempuan maka langsung aja lamar. Sama seperti cerita di dalam buku Otobiografi Presiden Soeharto, pada sub bab Kisah Cinta (kalo ga salah). Saat itu Gue sedang berada di depan kelas sambil membawa buku tersebut. Bu Gaz, guru bahasa Indonesia gue, bertanya, “ apa yang dapat diambil dari sub bab Kisah Cinta itu?”. Spontan Gue menjawab, “ Menurut saya kalau kalo seorang laki-laki naksir pada perempuan maka langsung lamar aja, ga perlu pake pacaran, karena pacaran itu menjurus ke arah zina”. Yah, Gue emang munafik, emang itu yang terlulis pada buku, tapi itu ga bisa diterapkan sekarang ini. Sekali lagi Gue tekankan. Dunia Memang Udah Beda
0 comments:
Post a Comment