Pages

Wednesday, February 1, 2012

Cerita Kuliah Semester 1

Tidak terasa udah satu semester gue jalani di dunia perkuliahan ini, apa kabar semua?, semoga baik baik aja, sudah lama ga ngepost sesuatu, maklum proses adaptasi itu memerlukan waktu, sembari menunggu IP keluar, saya kembali menulis sesuatu yang bertujuan untuk mengisi kesenggangan waktu ini.

Sebelum memasuki dunia perkuliahan, masa masa SMA adalah masa masa yang luar biasa, gue punya teman-teman yang luar biasa kompaknya, namun ketika gue terjun ke dunia perkuliahan, gue dituntut untuk merubah kebiasaan yang telah menjadi kebiasaan di waktu SMA yang sebagian besar bersifat kearah kesenangan belaka, merubah sesuatu itu tidak seinstan membuat mie, maka dari itu perlahan lahan tinggalkanlah kebiasaan yang intinya kita inginnya senang senang terus, hmm, kenapa genre tulisan gue jadi serius ya? Gue sendiri bingung bacanya. Baiklah saya kembalikan ke genre semula. Jamban saat ini mengalami perkembangan yang pesat, dahulu hanya berbentuk kotak pemilu yang letaknya di tepi sungai, namun saat ini jamban udah sangat canggih, ada yang bisa nyemprotin aer kalo di pencet tombol,  jangan jangan di masa depan nanti jamban bisa ngeluarin tangan untuk ngebantu cebok dikala kita malas untuk cebok, (lho kok ini bahas jamban ya?).

Gue mau cerita tentang dunia perkuliahan yang baru satu semester yang baru gue tempuh, awal gue datang ke kota Malang, gue masih bingung memiih tinggal di kost atau di asrama mahasiswa kalimantan selatan yang menjadi tempat persinggahan pertama gue. Di otak gue, lingkungan tempat tinggal adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh pada prestasi. Setelah penuh pertimbangan dan meminta restu orang tua, resmilah gue tinggal di AMKS (Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan) Mandastana. Tinggal di Malang serasa tinggal di banjar karena sehari hari gue menggunakan bahasa daerah dalam berkomunikasi, namun ini cuma di lingkup asrama saja, kalo di luar kalo ga pake Bahasa Indonesia, ya pake Boso Jowo.

Pada saat kuliah perdana, namanya juga sama sama baru, jadi gue ngumpul dulu sama teman teman kelas gue yang baru  sebelum masuk kuliah. Hal ini bertujuan biar satu sama lain bisa cepat saling mengenal, dan biar ga malu sendiri kalo salah kelas. Dalam 3 hari gue udah lumayan hapal lokasi tempat gue berkuliah. Namanya MABA(Mahasiwa Baru) itu harus mengikuti yang namanya PROBIN MABA (progam pembinaan mahasiswa baru) yang bisa disebut ospek yang sedikit manfaatnya, itu menurut gue, waktu itu Teknik Informatika masih ikut Fakultas Teknik, jadi gue mengikuti ospek ala Teknik. Dari namanya saja “Teknik” udah berbau kekerasan, sudah menjadi rahasia umum,  ospek di teknik sebenarnya menekankan pada kebersamaannya, namun menurut gue cara pelaksanaannya yang salah, materi yang disampaikan memang berguna, namun kegiatan selain materi itu menurut gue adalah pembodohan, waktu yang diberikan untuk makan sangatlah sebentar, gue sih ga apa apa, karena gue cuma memerlukan waktu sebentar kalo makan, gue cuma kasihan sama sistem pencernaan teman yang lain, trus setelah makan ada kegiatan yang para maba disuruh mendengarkan panitia membentak yang saling sahut menyahut, bahkan ada yang liurnya nyembur nyembur. Banyak cerita lucu yang terjadi di saat ospek, tapi nanti gue tuliskan di lain cerita. Setelah keluarnya Informatika dari Fakultas Teknik, berakhirlah ospek di lingkup Fakultas, bingung antara senang atau sedih. Selain mengikuti perkuliahan seperti biasa, gue juga ikut UKM volly, untung UKM volly disini tak sesuram semasa SMA yang sesuram muka teman teman SURAM. Oh iya, disini gue juga join Kaskuser Civitas Akademika Brawijaya University, so awesome.

Yang saat ini bisa gue ungkapkan adalah beratnya kuliah itu terasa ketika mengerjain laporan praktikum, apa lagi waktu final test praktikum dan mau acc laporan, sampe bela belain ga mandi dua hari demi dapat tanda tangan koordinator asisten.

Seiring berjalannya waktu, gue ngerasa cocok sama jurusan yang gue pilih, thanks to Allah udah menakdirkan gue di Teknik Informatika, untung gue ga masuk Teknik Elektro, ada bukti nyata bahwa jurusan itu sangat sulit bagi orang orang yang alergi fisika kaya gue. Tunggu tulisan gue selanjutnya ya, gue sekarang jadi semangat nulis, siapa tahu ini nanti berguna, siapa tahu juga gue bisa nulis novel, no one knows. So, mari menulis minimal satu tulisan sehari. :)


Ada beberapa cerita lucu di :

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150424575794449

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150405868464449

2 comments:

iedha said...

tulisannya bgus kak :)
ospeknya serem. Hmm :/

oia,sy lulus di teknik informatika UB thun ini,, kira" ospeknya kyk gmana ya?

jurusan kuliah said...

sebenarnya opspek dibutuhkan dalam perkuliahan, tapi sayangnya banyak disalahgunakan sama oknum2 mahasiswa...

Post a Comment

About Me

My photo
Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
Fall adalah Nama yg gue pendekin sendiri dari Naufal..and t'lah berkata itu kn b.ing nya Said.. Jadi gtu deh..nama gue.